Minggu, 18 Desember 2011

Analisis Konteks Wacana Berdasarkan Pendapat Halliday, Hasan dan Del Hymes

A.    Analisis konteks wacana berdasarkan pendapat Halliday dan Hasan yaitu:

1.    Media Wacana
Media wacana pada cerita tersebut adalah Keadaan Pasar Kaki Lima.
2.    Pelibat Wacana
Pelibat wacana adalah Anto dan Heru.
•    Anto sebagai penerima informasi.
•    Heru sebagai pemberi informasi.
Hal ini dapat dibuktikan pada kutipan kalimat berikut:

“ Tampaknya tempat ini masih baru ya, Her ?” ucap Anto
“ Benar, To ! Tempat ini baru empat bulan dipergunakan.”
…………………………………………………………….
Hubungan mereka adalah sebagai saudara sepupu.

3.    Sarana Wacana
Sarana wacana pada cerita tersebut adalah bersifat lisan dan tulisan. Hal ini ditandai oleh adanya monolog yang berfungsi sebagai pengantar. Selain itu, juga ditandai oleh adanya dialog. Hal ini dapat dilihat pada kutipan kalimat berikut:
Monolog:
Anto adalah saudara sepupu Heru. Anton tinggal di Desa Karangrejo. Letaknya kurang lebih dua puluh kilometer arah barat dari kota tempat tinggal Heru.
Dialog:
“ Oh, para pedagang kaki lima itu maksudmu ? Mereka sekarang mempunyai tempat khusus,” jelas Heru.
“ Oh ya ? Dimana tempatnya ? Tanya Anto.

Selain itu, wacana tersebut melukiskan tentang kekaguman seseorang akan perkembangan kota yang begitu cepat.
B. Analisis konteks wacana berdasarkan pendapat Del Hymes yaitu:
1.    Setting ( latar )
Latar yang terjadi pada cerita tersebut adalah disekitar areal toko dan pasar kaki lima dan waktu atau tempo terjadinya percakapan yaitu pada sore hari. Hal ini dapat dilihat pada kutipan kalimat  berikut:
Pada sore hari Heru mengajak Anto berjalan-jalan. Mereka melihat-lihat toko. Anto tercengang melihat perubahan yang terjadi. Dua tahun lalu ketika Anto ke kota, keadaannya belum seperti saat itu.

Kutipan kalimat lain yaitu:
“ Tampaknya tempat ini masih baru ya, Her ?” ucap Anto.
“ Benar, To ! Tempat ini baru empat bulan dipergunakan.”
………………………………………………………………
2.    Peserta (participants )
Peserta percakapan pada wacana resebut adalah Anto ( penerima informasi ) dan Heru.( pemberi informasi ). Jadi keduanya adalah peserta percakapan.

3.    Ends ( hasil )
Hasil atau tujuan yang diperoleh pada wacana tersebut adalah
•    Bagi Anto adalah dapat mengetahui jenis - jenis barang yang dijual di Pasar K. Lima.
•    Bagi Heru adalah agar Anto dapat mengetahui jenis - jenis barang apa saja yang dijual di Pasar K. Lima tersebut.
Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:
“ Barang – barang apa saja yang dijual di Pasar K. Lima ini ?”
“ Para pedagang menjual bernacam – macam pakaian, tas, sepatu, dan sandal. Di sini ada juga pedagang buah dan makanan, serta warung – warung makan,” jelas Heru.

4.    Amanat ( message )
•    Bentuk amanat pada wacana di atas terlihat pada kalimat berikut:
“ Para pedagang menjual bermacam –  macam pakaian, tas, sepatu, dan sandal. Di sisni juga ada pedagang buah dan makanan, serta warung – warung makan,” jelas Heru.

•    Isi amanat terdapat pada kalimat berikut:
Heru menjelaskan kepada Anto, “ Para pedagang kaki lima menjual bermacam – macam pakaian, tas, sepatu, dan sandal. Di sini juga ada pedagang buah dan makanan, serta warung – warung makan.
 
 
5.    Key ( cara )
Percakapan wacana tersebut dilakukan dengan cara santai. Hal ini dapat dibuktikan dengan kalimat berikut:
“ Apakah setiap pedagang di sini mempunyai tempat yang tetap ?” Tanya Anto.
“ Setiap pedagang diberi tempat untuk berjualan di tempat ini….
…………………………………………………………………………………..
6.    Instrument ( sarana )
Pemakaian bahasa pada wana tersebut adalah dilaksanakan secara lisan dan tulisan

7.    Norma ( norms )
Perilaku peserta percakapan wacana tersebut adalah dalam bentuk diskusi yang cenderung dua arah. Hal ini dapat dibuktikan dengan kalimat berikut:
“ Ya, Her, tahukah kamu mengapa mereka disebut pedagang kaki lima ?” Tanya Anto.
“ Kata guruku, kaki lima adalah serambi muka toko di pinggir jalan yang biasa dipakai untuk berjualan. Disebut kaki lima karena biasanya tempat tersebut berukuran kaki lima,’ jelas Heru.

8.    Genre ( jenis )
Wacana tersebut termasuk narasi karena mementingkan tokoh.

1 komentar:

  1. Maaf, menyampaikan RALAT. Untuk Teori MAK. Halliday dan Ruqaiya Hassan di poin A.1. yang benar bukan MEDIA wacana, melainkan MEDAN wacana.
    Terima kasih

    BalasHapus