Jumat, 23 Desember 2011

KATA BAKU DAN TIDAK BAKU

(Oleh: Danang Firmanto)

Kecintaan terhadap bahasa akan semakin tumbuh bila didukung dengan pemahaman bahasa Indonesia yang baik. Salah satu wujud kecintaan bahasa Indonesia pada masa itu adalah pengangkatan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan dengan nama bahasa Indonesia. Pemilihan ini didasari kenyataan bahwa bahasa Melayu memiliki kelebihan dibandingkan bahasa – bahasa lain. Seperti misalnya kedemokratisan bahasa Melayu yang bersesuaian dengan aspirasi masyarakat yang berkembang saat itu. Kemudian keterbukaan bahasa Melayu terhadap pengaruh asing sehingga memungkinkan bahasa itu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.


Selain itu, ada dua faktor yang menentukan yaitu kesejarahan dan psikologis. Sejarah memberi bukti, bahasa Melayu telah lama digunakan sebagai lingua franka atau bahasa perhubungan dan penuturnya tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Dari faktor psikologis maksudnya adalah tidak adanya persaingan bahasa sehingga masyarakat dari berbagai etnik di Indonesia dengan ikhlas menerima bahasa itu sebagai bahasa persatuan.

Sesuai dengan perkembangan zaman, bahasa Indonesia mengalami perkembangan pula. Dalam perkembangan itulah diperlukan adanya acuan yang dapat dijadikan pedoman bagi para masyarakat dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai perantara berkomunikasi. Tidak hanya dalam berkomunikasi saja, tetapi dalam hal tulis – menulis juga membutuhkan acuan.

Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang disepakati terbentuk.
Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.

Suatu kata bisa diklasifikasikan tidak baku bila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Biasanya hal ini muncul dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur. Kita sering menyepelekan tutur kata yang kita ucapkan. Padahal yang kita ucapkan belum tentu sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sedangkan kata tidak baku merupakan kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Seperti misalnya dalam bahasa percakapan sehari – hari, bahasa tutur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar